LAPORAN KULIAH LAPANGAN RUMAH POMPA KEDUNG ASEM SURABAYA TAHUN 2015
Disusun Oleh: Marissa Olivia Damanik
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN, FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN, INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
I.
TUJUAN
Tujuan
dari kuliah lapangan ini adalah:
a.
Untuk
mengetahui fungsi rumah pompa
b.
Untuk
mengetahui inlet (daerah layanan) dan outlet dari rumah pompa
II.
LATAR
BELAKANG
Kota
Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota
metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia setelah kota Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat
bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur. Kota Surabaya memiliki
jumlah penduduk berkisar 2.719.859 jiwa
dengan luas wilayah berkisar 350,54 km2
(Buku Induk Kode dan Data Wilayah Kementerian Dalam Negeri, 2013).
Dengan
jumlah penduduk yang sangat banyak menyebabkan pembangunan untuk tempat tinggal
masyarakat juga meningkat, karena itu aliran sungai semakin sempit, dan daerah
resapan air juga semakin sempit. Secara geografis kota Surabaya terletak pada
ketinggian 5-0 m dari permukaan air laut. Kemiringan rata-rata hanya 1 % menuju
ke arah utara dan timur (Kusnan, 2012). Dengan beberapa faktor tersebut, kota Surabaya
merupakan salah satu kota besar yang sangat rawan terkena banjir. Untuk
mengantisipasi terjadinya banjir di kota Surabaya maka salah satu cara yang
dilakukan pemerintah kota Surabaya adalah membangun fasilitas Rumah Pompa.
III.
DASAR
TEORI
Pembangunan
rumah pompa merupakan salah satu program pengendalian banjir guna mengatasi
permasalahan banjir. Rumah Pompa sendiri merupakan tempat yang digunakan oleh
pompa air untuk memindahkan atau menaikkan debit air serta mengatur besarnya
air yang dapat dikeluarkan oleh pompa tersebut.proses pengambilan keputusan
lokasi rumah pompa yang tepat, yang tentunya perlu adanya penambahan benerapa
kriteria diantaranya dengan melihat kepadatan penduduk sekitar lokasi. (
Lutfiyah, 2010 )
Pompa
dapat di artikan sebagai penambah energi untuk menggerakkkan cairan dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu energi adalah kemampuan untuk melakukan
kerja, maka penambahan energi akan menggerakkan/mengalirkan cairan dari suatu
tempat ke tempat lainnya baik melalui sarana pembantu seperti pipa, maupun
secara langsung ( Dietzel,1996 )
Pompa
beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga
kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada di sepanjang pengaliran ( White, 1997 ).
Pompa
sebagai salah satu mesin aliran fluida hidrolik pada dasarnya digunakan untuk
memindahkan fluida tak mampat (incompressible fluids) dari suatu tempat ke
tempat lain dengan cara menaikkan tekanan fluida yang dipindahkan tersebut.
Pompa akan memberikan energi mekanis pada fluida kerjanya, dan energi yang
diterima fluida digunakan untuk menaikkan tekanan dan melawan tahanan-tahanan
yang terdapat pada saluran-saluran instalasi pompa.Selain menghitung kekuatan material
komponen, dalam merancang pompa sentrifugal insinyur harus memiliki kemampuan
dalam mendeteksi sistem dari bahaya kavitasi, masalah besar dalam memompa
industri. Dengan mengetahui tanda-tanda kavitasi, dan benar mengidentifikasi
dan memahami jumlah dan metode kavitasi menghindari, kita bisa menjamin stabilitas
operasi pompa dirancang (Khoryanton,2007).
IV.
PEMBAHASAN
Pada
Kuliah Lapangan kali ini yaitu mengenai “Rumah Pompa”. Rumah Pompa yang saya
survei kali ini yaitu Rumah Pompa Kudeng Asem. Survei dilakukan pada 26 Maret
2015 langsung ke lokasi rumah pompa. Tujuan kuliah lapangan ini yaitu untuk
mengetahui fungsi rumah pompa, untuk mengetahui inlet dan outlet dari rumah
pompa, untuk mengetahui daerah layanan rumah pompa.
Pembangunan rumah pompa merupakan
salah satu program pengendalian banjir guna mengatasi permasalahan banjir.
Rumah Pompa sendiri merupakan tempat yang digunakan oleh pompa air untuk
memindahkan atau menaikkan debit air serta mengatur besarnya air yang dapat
dikeluarkan oleh pompa tersebut.proses pengambilan keputusan lokasi rumah pompa
yang tepat, yang tentunya perlu adanya penambahan benerapa kriteria diantaranya
dengan melihat kepadatan penduduk sekitar lokasi (Lutfia, 2010).
Pada survei kali ini didapatkan
bahwa Rumah Pompa Kudeng Asem terletak di Jalan Kendal Sari, Rungkut, Surabaya,
Jawa Timur. Pada survei ini saya bertemu langsung dengan petugas penjaga rumah
pompa ini, yang bernama Pak Eko. Pak Eko telah bekerja selama kurang lebih 3
tahun. Rumah pompa Kedung Asem ini telah berdiri selama 7 tahun dan dikelola
oleh pemerintah kota Surabaya. Dalam rumah pompa Kedung Asem terdapat beberapa
ruangan, yakni:
·
Ruang
jaga berukuran 3 m x 2.5 m
·
Kamar
mandi berukuran 1.5 m x 1 m
·
Ruang
shalat berukuran 1.5 m x 1 m
·
Ruang
pompa berukuran 3 m x 3.5 m
Berikut ini merupakan hasil yang
didapat dari survei langsung ke rumah pompa Kedung Asem:
a.
Lokasi
rumah pompa.
Rumah
Pompa Kedung Asem berada di Jalan Kendal Sari, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Rumah Pompa ini dekat dengan Bozem Wonorejo dan Laut sehingga outlet dari Rumah
Pompa Kedung Asem ini nantinya langsung dibuang ke laut.
Berikut
peta lokasi Rumah Pompa Kedung Asem
a.
Daerah
layanan rumah pompa (Inlet)
Daerah
layanan rumah pompa Kedung Asem ini adalah: saluran Penjaringan Sari, saluran Baruk,
dan saluran Kendal Sari dimana ketiga saluran ini bertemu di saluran air yang
berada di daerah Kendal Sari.
b.
Pengoperasian
rumah pompa
Rumah
pompa Kedung Asem merupakan rumah pompa yang terkecil di Surabaya. Rumah pompa
Kedung Asem ini hanya dioperasikan pada saat hujan, dan ketika air inlet sudah
mencapai level kurang lebih 20cm. Ketika gerimis, pompa harus sudah direstart
agar air inletnya tidak penuh dan tidak sempat terjadi banjir, ini dikarenakan
rumah pompa Kedung Asem ini memiliki pompa yang kecil, sehingga tidak dapat
memompakan air langsung dengan kapasitas yang besar. Rumah pompa dioperasikan
oleh petugas penjaga rumah pompa. Para
penjaga rumah pompa harus menjaga rumah pompa selama 24 jam dan siap sedia jika
menerima perintah dari Operator maupun perintah langsung dari walikota
Surabaya. Petugas rumah pompa diberikan fasilitas berupa walkietalkie,
Pengoperasian
rumah pompa Kedung Asem ini berada dibawah pengawasan operator. Jadi, setiap
rumah pompa memiliki operator, dimana satu operator dapat mengkoordinir
beberapa rumah pompa. Untuk rumah pompa Kedung Asem, operatornya berada di
jalan Ngagel. Operator ini disebut juga Posko Pemantusan yang sebelumnya
disebut sebagai Posko Banjir.
c.
Pompa
Jenis
pompa yang digunakan di rumah pompa Kedung Asem ini ada Pompa Sludge dimana
pompa langsung menyedot lumpur dan air secara bersamaan dari dalam folder.
Jumlah pompa dalam rumah pompa Kedung Asem ini hanya 1 saja dengan kapasitas
pompa 0.25m3/dtk. Pompa di rumah pompa Kedung Asem ini tidak
menggunakan listrik dari PLN tetapi hanya menggunakan ganset karena rumah pompa
Kedung Asem ini kecil dan tidak memerlukan listrik yang besar. Pompa harus
dipanaskan sekali sehari agar pompa tidak cepat rusak karena diakibatkan lumpur
yang mengendap pada bagian pompa.
d.
Ganset
Pompa
yang berada di rumah pompa Kedung Asem ini tidak menggunakan PLN sebagai sumber
listrik, tetapi hanya memanfaatkan ganset karena hanya membutuhkan tenaga yang
sedikit. Daya dari ganset itu sendiri adalah sebesar 125KVA. Ganset dinyalakan
dibantu dengan panel untuk mengubah energi dari ganset menjadi energi listrik.
Bahan bakar yang digunakan adalah solar, solar yang disediakan didalam rumah
pompa tersebut ada 2 bagian yaitu solar primer dan solar cadangan. Solar primer
adalah bahan bakar yang langsung dipakai ketika ganset dinyalakan, sedangkan
solar cadangan merupakan persediaan jika solar yang didalam tangki nya sudah
habis.
e.
Barscreen
Barscreen
merupakan alat yang digunakan untuk menahan sampah agar tidak masuk ke dalam
pompa yang dapat merusak pompa. Di rumah pompa Kedung Asem ini terdapan 2
barscreen yakni satu berada di inlet dan satunya lagi disebelah pintu air.
Tujuan diadakannya barscreen adalah agar sampah-sampah yang hanyut dalam
saluran air tidak menyumbat saluran pipa dan merusak pompa. Cara membersihkan
barscreen yaitu dengan cara manual dengan menggunakan kayu. Sampah yang tertangkap
oleh barscreen kebanyakan sampah pelasik. Sampah-sampah ini nanti dikumpulkan
terlebih dahulu didalam bak sampah yang terletak didekat barscreen, lalu
selanjutnya dibuang langsung ke TPA.
f.
Water
level board
Water
level board merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi muka air dengan
level 0-200 cm. Tinggi muka air maksimal di rumah pompa Kedung Asem ini adalah
70cm. Di rumah pompa Kedung Asem ini pompa akan dinyalakan saat level air
kira-kira 20cm.
g.
Pintu
air
Di
rumah pompa Kedung Asem ini juga terdapat pintu air dengan lebar 0.5m dan tinggi
1m. Pintu air ditutup saat terjadi pasang air laut karena jika terjadi pasang,
air dari saluran outlet akan naik sehingga dapat mengakibatkan kebanjiran di
daerah Kedal Sari Selatan.
h.
Outlet
Oulet
merupakan saluran buangan air yang telah dipompakan dari inlet. Outlet dari
rumah pompa kedung asem adalah avour Wonorejo. Jadi, outlet dari romah pompa
kedung asem merupakan sebagai inlet di rumah pompa wonorejo II, lalu dari rumah
pompa wonoreja II dialirkan lagi ke Bozem Wonorejo, dan akhirnya dipompakan ke laut.
Aliran outlet dari rumah pompa kedung asem sampai ke laut dapat digambarkan
dengan skema berikut:
I.
KESIMPULAN
1.
Fungsi
rumah pompa adalah untuk memindahkan air dari satu saluran ke saluran lain
dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya luapan air karena aliran air yang
tidak lancar. Dengan kata lain rumah pompa merupakan salah satu media yang
dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan untuk membantu mempercepat
aliran air.
2.
Inlet
(daerah layanan) rumah pompa Kedung Asem adalah saluran Penjaringan Sari,
saluran Nirwana, dan saluran Kendal Sari. Dan outlet rumah pompa Kedung Asem
ini adalah avour Wonorejo yang selanjutnya menjadi inlet pada rumah pompa Wonorejo
II lalu dipompakan lagi menuju Bozem Wonorejo dan akhirnya dipompakan menuju ke
laut.
II.
DAFTAR
PUSTAKA
Lutfiyah
Rahmawati, Arna Fariza, Ira Prasetyaningrum. Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). 2010. Surabaya.
White, Frank M.
1997. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi 2.
Diterjemahkan Ir. Mahana Hariandja. Jakarta : Erlangga.
Dietzel,F, 1996. Turbin, Pompa dan Kompressor .Cetakan
kelima. Jakarta : Erlangga.
Khoryanton,Ampala.
2007. Gejala Kavitasi Pada Instalasi
Pompa Sentrifugal. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang:
Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar