Sabtu, 14 Mei 2016

RUMAH POMPA

LAPORAN KULIAH LAPANGAN RUMAH POMPA KEDUNG ASEM SURABAYA TAHUN 2015
Disusun Oleh: Marissa Olivia Damanik
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN, FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN, INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


I.                    TUJUAN
Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah:
a.     Untuk mengetahui fungsi rumah pompa
b.      Untuk mengetahui inlet (daerah layanan) dan outlet dari rumah pompa

II.                 LATAR BELAKANG
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah kota Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur. Kota Surabaya memiliki  jumlah penduduk berkisar 2.719.859 jiwa dengan luas wilayah berkisar 350,54 km(Buku Induk Kode dan Data Wilayah Kementerian Dalam Negeri,  2013).
Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak menyebabkan pembangunan untuk tempat tinggal masyarakat juga meningkat, karena itu  aliran sungai semakin sempit, dan daerah resapan air juga semakin sempit. Secara geografis kota Surabaya terletak pada ketinggian 5-0 m dari permukaan air laut. Kemiringan rata-rata hanya 1 % menuju ke arah utara dan timur (Kusnan, 2012). Dengan beberapa faktor tersebut, kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang sangat rawan terkena banjir. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir di kota Surabaya maka salah satu cara yang dilakukan pemerintah kota Surabaya adalah membangun fasilitas Rumah Pompa.

III.               DASAR TEORI
Pembangunan rumah pompa merupakan salah satu program pengendalian banjir guna mengatasi permasalahan banjir. Rumah Pompa sendiri merupakan tempat yang digunakan oleh pompa air untuk memindahkan atau menaikkan debit air serta mengatur besarnya air yang dapat dikeluarkan oleh pompa tersebut.proses pengambilan keputusan lokasi rumah pompa yang tepat, yang tentunya perlu adanya penambahan benerapa kriteria diantaranya dengan melihat kepadatan penduduk sekitar lokasi. ( Lutfiyah, 2010 )
Pompa dapat di artikan sebagai penambah energi untuk menggerakkkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja, maka penambahan energi akan menggerakkan/mengalirkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya baik melalui sarana pembantu seperti pipa, maupun secara langsung ( Dietzel,1996 )
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada di sepanjang pengaliran ( White, 1997 ).
Pompa sebagai salah satu mesin aliran fluida hidrolik pada dasarnya digunakan untuk memindahkan fluida tak mampat (incompressible fluids) dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan fluida yang dipindahkan tersebut. Pompa akan memberikan energi mekanis pada fluida kerjanya, dan energi yang diterima fluida digunakan untuk menaikkan tekanan dan melawan tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran-saluran instalasi pompa.Selain menghitung kekuatan material komponen, dalam merancang pompa sentrifugal insinyur harus memiliki kemampuan dalam mendeteksi sistem dari bahaya kavitasi, masalah besar dalam memompa industri. Dengan mengetahui tanda-tanda kavitasi, dan benar mengidentifikasi dan memahami jumlah dan metode kavitasi menghindari, kita bisa menjamin stabilitas operasi pompa dirancang (Khoryanton,2007).


IV.              PEMBAHASAN
Pada Kuliah Lapangan kali ini yaitu mengenai “Rumah Pompa”. Rumah Pompa yang saya survei kali ini yaitu Rumah Pompa Kudeng Asem. Survei dilakukan pada 26 Maret 2015 langsung ke lokasi rumah pompa. Tujuan kuliah lapangan ini yaitu untuk mengetahui fungsi rumah pompa, untuk mengetahui inlet dan outlet dari rumah pompa, untuk mengetahui daerah layanan rumah pompa.
Pembangunan rumah pompa merupakan salah satu program pengendalian banjir guna mengatasi permasalahan banjir. Rumah Pompa sendiri merupakan tempat yang digunakan oleh pompa air untuk memindahkan atau menaikkan debit air serta mengatur besarnya air yang dapat dikeluarkan oleh pompa tersebut.proses pengambilan keputusan lokasi rumah pompa yang tepat, yang tentunya perlu adanya penambahan benerapa kriteria diantaranya dengan melihat kepadatan penduduk sekitar lokasi (Lutfia, 2010).
Pada survei kali ini didapatkan bahwa Rumah Pompa Kudeng Asem terletak di Jalan Kendal Sari, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Pada survei ini saya bertemu langsung dengan petugas penjaga rumah pompa ini, yang bernama Pak Eko. Pak Eko telah bekerja selama kurang lebih 3 tahun. Rumah pompa Kedung Asem ini telah berdiri selama 7 tahun dan dikelola oleh pemerintah kota Surabaya. Dalam rumah pompa Kedung Asem terdapat beberapa ruangan, yakni:
·         Ruang jaga berukuran 3 m x 2.5 m
·         Kamar mandi berukuran 1.5 m x 1 m
·         Ruang shalat berukuran 1.5 m x 1 m
·         Ruang pompa berukuran 3 m x 3.5 m
Berikut ini merupakan hasil yang didapat dari survei langsung ke rumah pompa Kedung Asem:  
a.       Lokasi rumah pompa.
Rumah Pompa Kedung Asem berada di Jalan Kendal Sari, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Rumah Pompa ini dekat dengan Bozem Wonorejo dan Laut sehingga outlet dari Rumah Pompa Kedung Asem ini nantinya langsung dibuang ke laut.
Berikut peta lokasi Rumah Pompa Kedung Asem
a.       Daerah layanan rumah pompa (Inlet)
Daerah layanan rumah pompa Kedung Asem ini adalah: saluran Penjaringan Sari, saluran Baruk, dan saluran Kendal Sari dimana ketiga saluran ini bertemu di saluran air yang berada di daerah Kendal Sari.

b.      Pengoperasian rumah pompa
Rumah pompa Kedung Asem merupakan rumah pompa yang terkecil di Surabaya. Rumah pompa Kedung Asem ini hanya dioperasikan pada saat hujan, dan ketika air inlet sudah mencapai level kurang lebih 20cm. Ketika gerimis, pompa harus sudah direstart agar air inletnya tidak penuh dan tidak sempat terjadi banjir, ini dikarenakan rumah pompa Kedung Asem ini memiliki pompa yang kecil, sehingga tidak dapat memompakan air langsung dengan kapasitas yang besar. Rumah pompa dioperasikan oleh petugas penjaga rumah pompa.  Para penjaga rumah pompa harus menjaga rumah pompa selama 24 jam dan siap sedia jika menerima perintah dari Operator maupun perintah langsung dari walikota Surabaya. Petugas rumah pompa diberikan fasilitas berupa walkietalkie,  
Pengoperasian rumah pompa Kedung Asem ini berada dibawah pengawasan operator. Jadi, setiap rumah pompa memiliki operator, dimana satu operator dapat mengkoordinir beberapa rumah pompa. Untuk rumah pompa Kedung Asem, operatornya berada di jalan Ngagel. Operator ini disebut juga Posko Pemantusan yang sebelumnya disebut sebagai Posko Banjir.
c.       Pompa
Jenis pompa yang digunakan di rumah pompa Kedung Asem ini ada Pompa Sludge dimana pompa langsung menyedot lumpur dan air secara bersamaan dari dalam folder. Jumlah pompa dalam rumah pompa Kedung Asem ini hanya 1 saja dengan kapasitas pompa 0.25m3/dtk. Pompa di rumah pompa Kedung Asem ini tidak menggunakan listrik dari PLN tetapi hanya menggunakan ganset karena rumah pompa Kedung Asem ini kecil dan tidak memerlukan listrik yang besar. Pompa harus dipanaskan sekali sehari agar pompa tidak cepat rusak karena diakibatkan lumpur yang mengendap pada bagian pompa.
d.      Ganset
Pompa yang berada di rumah pompa Kedung Asem ini tidak menggunakan PLN sebagai sumber listrik, tetapi hanya memanfaatkan ganset karena hanya membutuhkan tenaga yang sedikit. Daya dari ganset itu sendiri adalah sebesar 125KVA. Ganset dinyalakan dibantu dengan panel untuk mengubah energi dari ganset menjadi energi listrik. Bahan bakar yang digunakan adalah solar, solar yang disediakan didalam rumah pompa tersebut ada 2 bagian yaitu solar primer dan solar cadangan. Solar primer adalah bahan bakar yang langsung dipakai ketika ganset dinyalakan, sedangkan solar cadangan merupakan persediaan jika solar yang didalam tangki nya sudah habis.

e.       Barscreen
Barscreen merupakan alat yang digunakan untuk menahan sampah agar tidak masuk ke dalam pompa yang dapat merusak pompa. Di rumah pompa Kedung Asem ini terdapan 2 barscreen yakni satu berada di inlet dan satunya lagi disebelah pintu air. Tujuan diadakannya barscreen adalah agar sampah-sampah yang hanyut dalam saluran air tidak menyumbat saluran pipa dan merusak pompa. Cara membersihkan barscreen yaitu dengan cara manual dengan menggunakan kayu. Sampah yang tertangkap oleh barscreen kebanyakan sampah pelasik. Sampah-sampah ini nanti dikumpulkan terlebih dahulu didalam bak sampah yang terletak didekat barscreen, lalu selanjutnya dibuang langsung ke TPA.
f.       Water level board
Water level board merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi muka air dengan level 0-200 cm. Tinggi muka air maksimal di rumah pompa Kedung Asem ini adalah 70cm. Di rumah pompa Kedung Asem ini pompa akan dinyalakan saat level air kira-kira 20cm.
g.       Pintu air
Di rumah pompa Kedung Asem ini juga terdapat pintu air dengan lebar 0.5m dan tinggi 1m. Pintu air ditutup saat terjadi pasang air laut karena jika terjadi pasang, air dari saluran outlet akan naik sehingga dapat mengakibatkan kebanjiran di daerah Kedal Sari Selatan.
h.      Outlet
Oulet merupakan saluran buangan air yang telah dipompakan dari inlet. Outlet dari rumah pompa kedung asem adalah avour Wonorejo. Jadi, outlet dari romah pompa kedung asem merupakan sebagai inlet di rumah pompa wonorejo II, lalu dari rumah pompa wonoreja II dialirkan lagi ke Bozem Wonorejo, dan akhirnya dipompakan ke laut. Aliran outlet dari rumah pompa kedung asem sampai ke laut dapat digambarkan dengan skema berikut:
 

I.                    KESIMPULAN
1.      Fungsi rumah pompa adalah untuk memindahkan air dari satu saluran ke saluran lain dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya luapan air karena aliran air yang tidak lancar. Dengan kata lain rumah pompa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan untuk membantu mempercepat aliran air.
2.      Inlet (daerah layanan) rumah pompa Kedung Asem adalah saluran Penjaringan Sari, saluran Nirwana, dan saluran Kendal Sari. Dan outlet rumah pompa Kedung Asem ini adalah avour Wonorejo yang selanjutnya menjadi inlet pada rumah pompa Wonorejo II lalu dipompakan lagi menuju Bozem Wonorejo dan akhirnya dipompakan menuju ke laut.



II.                 DAFTAR PUSTAKA
Lutfiyah Rahmawati, Arna Fariza, Ira Prasetyaningrum. Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 2010. Surabaya.
White, Frank M. 1997. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi 2. Diterjemahkan Ir. Mahana Hariandja. Jakarta : Erlangga.
Dietzel,F, 1996. Turbin, Pompa dan Kompressor .Cetakan kelima. Jakarta : Erlangga.
Khoryanton,Ampala. 2007. Gejala Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang: Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar